Dr. Adolf Bastian, S.Pd., M.Pd.

Pascasarjana Universitas Lancang Kuning berdiri pada tahun 2013 – 2014 dengan Program Studi Magister Ilmu Manajemen dan Hukum. Pada tahun 2022 berdiri pula Program Studi Magister Ilmu Lingkungan sebagai jawaban kebutuhan ahli lingkungan di provinsi Riau dan telah menghasil lulusan S2 yang berjumlah 1.093 orang. Pascasarjana Universitas Lancang Kuning terus berinovasi menuju tercapainya visi besar Universitas Lancang Kuning, yakni unggul ditingkat Nasional 2030.

Salah satu bentuk inovasi yang dikembangkan adalah mengubah Program Pascasarjana (PPs) menjadi Sekolah Pascasarjana (SPs). Pada tanggal 2 Juni 2022 Pascasarjana berubah bentuk menjadi Sekolah Pascasarjana berdasarkan Surat Keputusan Yayasan Pendidikan Raja Ali Haji Nomor: 31/YASRAH.B/VI/2022. Perubahan ini dimaksudkan agar pendidikan pascasarjana bukan ad hoc, melainkan menjadi lembaga pendidikan akademik permanen yang Trusted, Qualified and Inspiring. Hal ini merupakan wujud implementasi visi, misi, nilai, dan tujuan yang ingin dicapai yaitu Sekolah Pascasarjana yang “UNGGUL dan BERMARTABAT”.

Kami optimis, Sekolah Pascasarjana akan berkembang dan berkualitas menjadi etalase pusat keunggulan, pengembangan keilmuan dan teknologi serta budaya karena mendapat dukungan yang luar biasa dari Yayasan Raja Ali Haji, rektor dan civitas akademika Universitas Lancang Kuning, dosen dan karyawan, para alumni, dan seluruh pemangku stakeholder. Untuk itu, Kami bersama tim akan melakukan pengembangan dalam bentuk penambahan program studi unggulan magister dan doktor, baik pengembangan bidang ilmu murni, ilmu sosial maupun ilmu terapan multidisipliner, peningkatan kualitas layanan dan mutu lulusan, pemantapan tata kelola berbasis teknologi digital, penyelesaian pembangunan sarana dan prasarana yang modern. Harapan dan cita-cita ini membutuhkan kerja keras dan komitmen bersama agar terwujudnya Pascasarjana Universitas Lancang Kuning sebagai tujuan dan pilihan terpercaya bagi masyarakat guna melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.